Pandemi
influenza musiman (seasonal influenza) atau “flu musim dingin” terjadi setiap
tahunnya pada manusia yang berada dalam kondisi Iingkungan yang sedang (mild)
dan pada umumnya disebab kan salah satu dan dua sub-jenis virus influenza A, Hl
Nl atau H3N2 atau akibat virus influenza B. Virus-virus tersebut telah mampu
menyebar antar manusia selama bertahun-tahun melalui kemampuannya menghindari
imunitas yang berkembang pada populas yangterjangkit virus tersebut.
Mekanisme
yang dilakukan virus tersebut dikenal dengan istilah antigenic drift . Flu
musiman dapat menjadi penyakit yang serius, terutama pada mereka yang memiliki
risiko komplikasi lanjutan setelah terjangkit influenza. Untungnya, vaksin dan
obat anti-virus yang efektif menangkal influenza musiman telah tersedia. Flu
burung (avian influenza) merujuk pada kasus penularan influensa pada manusia
dalam skala besar yang disebabkan oleh virus flu yang pada umumnya menyerang
unggas.
Burung-burung
liar yang memiliki habitat di air seperti bebek dan angsa liar merupakan inang
alamiah dan virus tersebut. Pada saluran pencernaan jenis jenis burung tersebut
pulalah ditemukan virus Low PathogenicAvian Influenza (LPAI).Virus-virus
tersebut dikeluarkan bersama kotoran mereka dan kemudian dapat menular kepada
binatang lain seperti unggas ternak misalnya ayam dan kalkun. Virus LPAI dengan
sub-jenis H5 dan H7 dapat bermutasi dalam penularannya pada unggas ternak
tersebut menjadi Highly Pathologic Avion Influenza (HPAI) yang dapat
mengakibatkan penyakit yang parah hingga kematian hingga 100%. Meskipun pada
dasarnya virus flu burung adalah virus yang menycrang bangsa burung, mereka
dapat melewati batasan spesies dan menyerang beberapa spesies mamalia termasuk
manusia.
Penyebaran
infeksi virus tersebut pada manusia biasanya terbatas pada satu atau beberapa
orang dan tidak menyebar luas pada populasi penduduk. Namun jika penyebarannya
sudah berubah menjadi penyebaran antar manusia, maka pandenii influenza dapat
teijadi. Influenza pandemi merupakan situasi yang ditandai denganmunculnya
sub-jenis virus influenza A yang benar-benar baru dimana populasi manusia tidik
mìmili ki atau hanya sedikit memiliki imunitas atau daya tahan tcrhadìp virils
tersebut . Oleh sebab ¡tu, virus tersebut dapat men yebar dençjarì sdnqdt
cepdt. Hal tersebut juga menjadi alasan mengapa infeksi virus influenza pandemi
memiliki kernungkiflan untuk menjadi pandemi penyakit yang parah bahkan
mernatikan bagi populasi manusia .

Berdasarkan
sejarah, influenza pandemi terjadi kurang lehih setiap 30 sampai 40 tahun
sekali dan paling scring disebabkan oleh virus flu burung. Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa virus tersebut tidak hanya mampu menyebabkan penyakit
yang parah bagi man usia, namun juga mampu menyebar dengan sangat efisien anta
ra manusia melalui proses penyusunan ulang atau mutasi berkelanjutan yang
dilakukan virus tersebut.
Setelah
muncul sebagai influenza pandemi, virus pandemi tersebut dapat muncul kembali
setiap tahun dalam salah satu bentuk virus flu musiman. Dalam hal ini, virus
tersebut telah mampu melewati perkembangan sistem kekebalan tubuh yang
berkembang pada populasi manusia sehingga ¡a dapat bertahan.
Meskipun
gejala gastrotesttinal dapat menjadi bagian secara kilnis influenza, istilah
flu perut merupakan istiiah yang kurang sesuai. Pada kenyataannya, terkadang
istiiah tersebut digunakan secara keliru untuk menyebut penyakit infeksi
gastrointesttina/ yang ditandal dengan muntah-muntah diare, dan sakit perut
yang sangat menular yang pada dasarnya disebabkan oieh virus dan golongan lain
seperti norovirus.